Kamis, 28 Februari 2008

CIRI PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF

Kegiatan belajar mengajar (KBM) dirancang mengikuti prinsip-prinsip belajar-mengajar. Belajar mengajar merupakan kegiatan aktif siswa dalam membangun makna atau pemahaman. Dengan demikian, guru perlu memberikan dorongan kepada siswa untuk menggunakan otoritas atau haknya dalam membangun gagasan. Tanggung jawab belajar berada pada diri siswa, tetapi guru bertangung jawab untuk menciptakan situasi yang mendorong prakarsa, motivasi, dan tanggung jawab siswa untuk belajar sepanjang hayat. Berikut dikemukakan ciri-ciri Kegiatan Belajar Mengajar yang memberdayakan potensi siswa.
A. Pembalikan Makna Belajar
Makna dan hakikat belajar seringkali hanya diartikan sebagai penerimaan informasi dari sumber informasi (guru dan buku pelajaran). Akibatnya, guru masih memaknai kegiatan mengajar sebagai kegiatan transfer informasi dari guru ke siswa. Guru perlu melakukan pembalikan makna dan hakikat belajar. Pada pandangan dan paradigm ini, makna dan hakikat Belajar diartikan sebagai proses membangun makna/pemahaman terhadap informasi dan/atau pengalaman. Proses membangun makna tersebut dapat dilakukan sendiri oleh siswa atau Bersama orang lain. Proses itu disaring dengan persepsi, pikiran (pengetahuan awal), dan perasaan siswa. Belajar bukanlah proses menyerap pengetahuan yang sudah jadi bentukan guru.
Akibat logis dari pengertian belajar di atas, maka mengajar merupakan kegiatan partisipasi guru dalam membangun pemahaman siswa. Partisipasi tersebut dapat berwujud sebagai bertanya secara kritis, meminta kejelasan, atau menyajikan situasi yang tampak bertentangan dengan pemahaman siswa sehingga siswa ‘terdorong’ untuk memperbaiki pemahamannya. Mengingat belajar adalah kegiatan aktif siswa, yaitu membangun pemahaman, maka partisipasi guru jangan sampai merebut otoritas atau hak siswa dalam membangun gagasannya. Dengan kata lain, partisipasi guru harus selalu menempatkan pembangunan pemahaman itu adalah tanggung jawab siswa itu sendiri, bukan guru. Misal, bila siswa bertanya tentang sesuatu, maka pertanyaan itu harus selalu dikembalikan dulu kepada siswa itu atau siswa lain, sebelum guru memberikan bantuan untuk menjawabnya. Seorang siswa bertanya, “Pak/Bu, apakah tumbuhan punya perasaan?” Guru yang baik akan mengajukan balik pertanyaan itu kepada siswa lain sampai tidak ada seorang pun siswa dapat menjawabnya. Guru kemudian berkata, “Saya sendiri tidak tahu, tetapi bagaimana jika kita melakukan percobaan?”
B. Berpusat pada Siswa
Siswa memiliki perbedaan satu sama lain. Siswa berbeda dalam minat, kemampuan, kesenangan, pengalaman, dan cara belajar. Siswa tertentu lebih mudah belajar dengan cara dengar-baca, siswa lain lebih mudah dengan melihat (visual), atau dengan cara kinestetika (gerak). Oleh karena itu kegiatan pembelajaran, organisasi kelas, materi pembelajaran, waktu belajar, alat belajar, dan cara penilaian perlu beragam sesuai karakteristik siswa. KBM perlu menempatkan siswa sebagai subyek belajar. Artinya KBM memperhatikan bakat, minat, kemampuan, cara dan strategi belajar, motivasi belajar, dan latar belakang sosial siswa. KBM perlu mendorong siswa untuk mengembangkan potensinya secara optimal. Kata lain yang dapat diambil dari penjelasan di atas adalah siswa belajar sesuai dengan gaya belajarnya bukan mengikuti gaya belajar guru.
C. Belajar dengan Mengalami
KBM perlu menyediakan pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari dan atau dunia kerja yang terkait dengan penerapan konsep, kaidah dan prinsip ilmu yang dipelajari. Karena itu, semua siswa diharapkan memperoleh pengalaman langsung melalui pengalaman indrawi yang memungkinkan mereka memperoleh informasi dari melihat, mendengar, meraba/menjamah, mencicipi, dan mencium. Dalam hal ini, beberapa topik tidak mungkin disediakan pengalaman nyata, guru dapat menggantikannya dengan model atau situasi buatan dalam wujud simulasi. Jika ini juga tidak mungkin, sebaiknya siswa dapat memperoleh pengalaman melalui alat audio-visual (dengar pandang). Pilihan pengalaman belajar melalui kegiatan mendengar adalah pilihan terakhir. Pada saat ini sudah disosialisasikan suatu model pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk mengalami yaitu model CTL.
D. Mengembangkan Keterampilan Sosial, Kognitif, dan Emosional
Siswa akan lebih mudah membangun pemahaman apabila dapat mengkomunikasikan gagasannya kepada siswa lain atau guru. Dengan kata lain, membangun pemahaman akan lebih mudah melalui interaksi dengan lingkungan sosialnya. Interaksi memungkinkan terjadinya perbaikan terhadap pemahaman siswa melalui diskusi, saling bertanya, dan saling menjelaskan. Interaksi dapat ditingkatkan dengan belajar kelompok. Penyampaian gagasan oleh siswa dapat mempertajam, memperdalam, memantapkan, atau menyempurnakan gagasan itu karena memperoleh tanggapan dari siswa lain atau guru. KBM perlu mendorong siswa untuk mengkomunikasikan gagasan hasil kreasi dan temuannya kepada siswa lain, guru atau pihak-pihak lain. Dengan demikian, KBM memungkinkan siswa bersosialisasi dengan menghargai perbedaan (pendapat, sikap, kemampuan, prestasi) dan berlatih untuk bekerjasama. Artinya, KBM perlu mendorong siswa untuk mengembangkan empatinya sehingga dapat terjalin saling pengertian dengan menyelaraskan pengetahuan dan tindakannya.
E. Mengembangkan Keingintahuan, Imajinasi, dan Fitrah Ber-Tuhan
Siswa dilahirkan dengan memiliki rasa ingin tahu, imajinasi, dan fitrah ber-Tuhan. Rasa ingin tahu dan imajinasi merupakan modal dasar untuk bersikap peka, kritis, mandiri, dan kreatif. Sementara, rasa fitrah ber-Tuhan merupakan embrio atau cikal bakal untuk bertaqwa kepada Tuhan. KBM perlu mempertimbangkan rasa ingin tahu, imajinasi, dan fitrah ber-Tuhan agar setiap sesi kegiatan pembelajaran menjadi wahana untuk memberdayakan ketiga jenis potensi ini.
F. Belajar Sepanjang Hayat
Siswa memerlukan kemampuan belajar sepanjang hayat untuk bias bertahan (survive) dan berhasil (sukses) dalam menghadapi setiap masalah sambil menjalani proses kehidupan sehari-hari. Karena itu, siswa memerlukan fisik dan mental yang kokoh. KBM perlu mendorong siswa untuk dapat melihat dirinya secara positif, mengenali dirinya baik kelebihan maupun kekurangannya untuk kemudian dapat mensyukuri apa yang telah dianugerahkan Tuhan YME kepadanya. Demikian pula KBM perlu membekali siswa dengan keterampilan belajar, yang meliputi pengembangan rasa percaya diri, keingintahuan, kemampuan memahami orang lain, kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama supaya
mendorong dirinya untuk senantiasa belajar, baik secara formal di sekolah maupun secara informal di luar kelas.
G. Perpaduan Kemandirian dan Kerjasama
Siswa perlu berkompetisi, bekerjasama, dan mengembangkan solidaritasnya. KBM perlu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan semangat berkompetisi sehat untuk memperoleh penghargaan, bekerjasama, dan solidaritas. KBM perlu menyediakan tugas-tugas yang memungkinkan siswa bekerja secara mandiri.

Senin, 25 Februari 2008

HASIL RAPAT DEWAN GURU

Rapat Dewan Guru yangdilaksanakan pada tanggal 9 Februari 2008 mengevaluasi kehadiran guru dalam kegiatan pembelajaran. selain itu membicakan MGMP yang dilaksanakan pada awal semester 1 tahun pelajaran 2008/2009. MGMP merupakan salah satu program untuk meningkatkan kualitas pendidik dari dirjen PMPTK (peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan). bidang studi yang rencananya akan dilaksanakan MGMP adalah mata pelajaran Matematika (tempat SMAN 1 Sanggau), Fisika dan Kimia (tempat SMAN 2 Sanggau), Bahasa Inggris dan ekonomi (tempat SMAN 3 Sanggau), Geografi dan Sosiologi (tempat SMA Don Bosco Sanggau). Dalam rapat juga mengevaluasi pelaksanaan les bulan januari.
Pada rapat tersebut dibentuk panitia ujian nasional dengan penanggung jawab : Drs. Paimun (Kepala Sekolah), koordinator/ketua : Jaka Sulistyanta, S.Pd (Wakasek Kurikulum), Sekretaris : Baharuddin, S.Pd (Wakasek Kesiswaan), Bendahara : Asih Yulia, S.Pd dan anggota staf TU. selain itu dibentuk team penulis dan penelaah soal untuk ujian sekolah.
dengan adanya sekolah penyelengara baru, maka pengawasan silang untuk SMAN 1 Kembayan akan mengirim pengawasnya sebanyak 16 orang yang tersebar menjadi 8 orang di SMA PGRI Kembayan, 2 orang ke SMA Balai Sebut Jangkang, dan 6 orang di SMAN 1 dan 2 Sekayam
By. BN

Minggu, 24 Februari 2008

GURU SEBAGAI PROFESI

Guru merupakan kata yang tidak asing lagi bagi kita. tugas guru memberikan pendidikan kepada anak didiknya. Tantangan yang dihadapi oleh seorang guru sangat beragam. Kondisi dan lokasi sangat menentukan kualitas dari seorang guru. Apakah guru dapat dikatakan sebagai profesi ?


Menurut pengertian profesi adalah suatu pekerjaan yang memerlukan keahlian, keterampilan dan kecakapan dimana pekerjaan tersebut merupakan sumber untuk kehidupannya dan memenuhi standar mutu atau norma tertentu. Apakah guru sebagai profesi ?. guru akan menjadi profesi bila seorang guru betul-betul menjadikan guru sebagai pekerjaan yang memerlukan keahlian dan dari keahlian tersebut dapat memperoleh penghasilan.


pada masa sekarang ini, banyak guru yang tidak bangga dengan pekerjaannya, sehingga guru dalam golongan ini belum dapat dikatakan sebagai profesi. Guru sebagai pendidik profesional mempunyai tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik.
Menurut UU RI No. 14/2005 profesional guru meliputi : bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme; memiliki komitmen meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia; memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugasnya; memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugasnya; memiliki tanjungjawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan; memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja; memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat; memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan; dan memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru.
by : BN

Jumat, 08 Februari 2008

UNDANGAN RAPAT

Kepala Sekolah SMAN 1 Kembayan mengundang kepada dewan guru SMAN 1 Kembayan untuk mengikuti rapat yang akan dilaksanakan pada :
Hari / tanggal : Sabtu/9 Februari 2008
Waktu : 11.30 - selesai
agenda acara : persiapan pelaksanaan try out
persiapan pelaksanaan Ujian Nasional tahun 2008
demikian undangan ini disampaikan kepada semua Dewan Guru SMAN 1 Kembayan, kami sangat mengharapkan kehadirannya demi lancar dan suksesnya anak didik kita.
ttd
Kepala sekolah

Senin, 04 Februari 2008

REUNI SMA KEMBAYAN ANGKATAN 2001

Dalam rangka mempererat persahabatan dan tali silaturahmi, panitia reuni SMAN 1 Kembayan mengajak kepada semua alumni angkatan 2001 untuk melaksanakan reuni yang rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 9 Agustus 2008. untuk informasi lebih lanjut silakan hubungi saudara Abang Thamrin, S.Pd (085245030678) atau tlp SMAN 1 Kembayan (0564) 2032373 atau E-mail : smakembayan@yahoo.co.id

Minggu, 03 Februari 2008

PENGUMUMAN TRY OUT

Disampaikan kepada siswa kelas XII SMAN 1 Kembayan bahwa akan diadakan try out yang akan dilaksanakan pada tanggal 19 - 21 Februari 2008. kepada siswa yang belum melunasi biaya try out segera melunasi karena biaya tersebut akan di setor ke penyelenggara try out. mata palajaran yang akan diujikan adalah sebagai berikut :
Jurusan IPA
  1. Bahasa Indonesia
  2. Bahasa Inggris
  3. Matematika
  4. Fisika
  5. Kimia
  6. Biologi

Jurusan IPS

  1. Bahasa Indonesia
  2. Bahasa Inggris
  3. Matematika
  4. Sosiologi
  5. Ekonomi
  6. Geografi

agar siswa-siswi mempersiapkan diri dengan baik.

sekian pengumuman ini terima kasih.

ttd

kepala sekolah

BAMAS PRAMUKA DAN PMR SMAN 1 KEMBAYAN

Dalam rangka melaksanakan program pengabdian pada masyarakat, sesuai dengan program yang ada pada Pramuka dan PMR, maka siswa-siswi SMAN 1 Kembayan melaksakan bakti masyarakat yang dilaksanakan pada tanggal 2 dan 3 Februari 2007.

Dalam kegiatan ini didampingi oleh pembina Pramuka yaitu Bapak Cucu Thahir, S.Ag dan pembina PMR yaitu Bapak Husna, S.Pd serta pembina OSIS SMAN 1 Kembayan yaitu Bapak Sirhamsyah, S.Pd dan waka kesiswaan Bapak. Baharuddin, S.Pd dan didukung oleh pihak sekolah.

Jumlah peserta yang ikut semua kelas X (A, B dan C) dan didampingi oleh senior dari kelas XI dan XII. Dalam kegiatan ini akan membersihkan saluran air yang ada di gang gambut dan sekitarnya, membersihkan rumah ibadah (Surau dan Gereja) yang ada disekitar Kecamatan Kembayan.

Kegiatan ini mendapat respon baik dari masyakarat setempat dan diharapkan kegiatan ini dapat berlangsung secara berkesinambungan. selain itu kegiatan ini juga memberi pembelajaran kepada siswa agar bisa bersosialisasi langung dengan masyarakat setempat dengan harapan setelah tamat dari SMA mereka bisa mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di sekolah

Yang baca